TAKSONOMI PEMBELAJARAN MERDEKA MENURUT MOHAMMAD SJAFEI: MERDEKA OTAK, HATI, DAN TANGAN
DOI:
https://doi.org/10.24832/jpkp.v16i1.697Keywords:
merdeka belajar, taksonomi pendidikan, mohammad sjafei, filsafat pendidikan, pembelajaranAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melanjutkan penelitian tentang perspektif Moh. Sjafei dalam konsep pendidikan yang bertujuan membangun jiwa merdeka di Ruang Pendidik INS Kayutanam. Konsep pendidikan merdeka diaktualisasikan dalam taksonomi pembelajaran merdeka dan aliran filsafat pendidikannya. Istilah taksonomi pembelajaran itu sendiri lebih populer digunakan oleh Bloom sejak tahun 1956. Namun, jauh sebelum itu, sejak tahun 1926, praktik dan konsepnya telah dikenalkan oleh Moh. Sjafei melalui ruang pendidikan INS Kayutanam. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga dimensi taksonomi pembelajaran Moh. Sjafei, yaitu dimensi otak, hati, dan tangan. Dimensi otak memiliki beberapa tingkatan, yaitu mulai dari inzicht (memberikan pemahaman), habits (pembiasaan), inovasi, dan produsir (mencipta). Sedangkan dimensi hati melingkupi kesenian, keagamaan, dan kemasyarakatan. Selanjutnya, dimensi tangan melingkupi pembelajaran keterampilan yang dapat memerdekakan jiwa siswa. Ketiga bagian ini harus seimbang dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Sedangkan filsafat pendidikan sebagai dasar dari konsep taksonomi Sjafei adalah filsafat pragmatisme.
References
Afdhal. (2016a). Pembelajaran Otak, Hati, dan Tangan: Analisis Konsepsi Pendidikan Moh. Sjafei (1928-1969). Universitas Negeri Jakarta.
Afdhal. (2016b). Pendidikan Developmentalisme Moh. Sjafei: Mengurai Kembali Simpul-Simpul Pendidikan Berkebudayaan di INS Kayutanam. Jurnal Scripta, 3(Sociology of education), 1–15.
Afdhal, A., Manuputty, F., & Ramdhan, R. M. (2022). Pendidikan Developmentalisme Moh. Sjafei: Membangun Konsep Pendidikan Berkebudayaan di INS Kayutanam (1928-1969). Jurnal Mahasiswa BK An-Nur: Berbeda, Bermakna, Mulia, 8(3), 130–139.
Ainia, D. K. (2020). Merdeka belajar dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya bagi pengembanagan pendidikan karakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 3(3), 95–101.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman.
Ansell, C. (2016). Pragmatism. In Handbook on theories of governance (pp. 392–401). Edward Elgar Publishing.
Auliyairrahmah, A., Djazilan, S., Nafiah, N., & Hartatik, S. (2021). Implementasi Pendidikan Karakter Integritas Sub Nilai Kejujuran melalui Program Kantin Kejujuran di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 3565–3578. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.939
Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (Fokus: model MBKM program studi). Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(1), 195–205.
Balzacq, T. (2016). Pragmatism and educational philosophy in IR. International Studies Review, 18(2), 345–349.
Berkamsyah, E. P. (2021). Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan Konsep Merdeka Belajar Nadhim Makarim. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational goals (1st ed.). David McKay Company.
Devian, L., Desyandri, D., & Erita, Y. (2022). Merdeka Belajar Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara Dan Relevansinya Bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 10906–10912.
Devlin, M. (2010). Against the Odds: Attempting Reform in Suharto’s Indonesia, 1967 - 1998. http://www.princeton.edu/successfulsocieties.
Fauzi, K. R. (2022). Mohammad Sjafe’i: Peran Intelektualitasnya dalam Mengembangkan Pendidikan di Sumatera Barat Melalui Ruang Pendidik INS Kayutanam. Jurnal Siginjai, 2(1), 45–53.
Feinberg, W. (2015). Critical pragmatism and the appropriation of ethnography by philosophy of education. Studies in Philosophy and Education, 34, 149–157.
Fuadi, T. M., & Aswita, D. (2021). Merdeka belajar kampus merdeka (Mbkm): bagaimana penerapan dan kedala yang dihadapi oleh perguruan tinggi swasta di Aceh. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 5(2), 603–614.
Garrison, J., & Neiman, A. (2013). Pragmatism and education. In The Blackwell guide to the philosophy of education (pp. 21–37). Blackwell Publishing Malden, MA.
George, M. (2014). The Elements of Library Research: What Every Student Needs to Know. In The Elements of Library Research. https://doi.org/10.1515/9781400830411
Ibrahim, T. (1978). Pendidikan Moh. Sjafei INS Kayutanam. Mahabudi Jakarta.
Illeris, K., & Ryan, C. (2020). Contemporary theories of learning: Learning theorists... in their own words. Australian Journal of Adult Learning, 60(1), 138–143.
Isnaini, M. (2012). Moehammad Sjafei: Pemikiran dan Praktik Pendidikan tentang Ruang Pendidik INS Kayu Tanam. Jurnal Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 1–13.
Istiq’faroh, N. (2020). Relevansi Filosofi Ki Hajar Dewantara sebagai Dasar Kebijakan Pendidikan Nasional Merdeka Belajar di Indonesia. Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, 3(2), 1–10.
Kemendikbud RI. (2019). MERDEKA BELAJAR, GURU PENGGERAK: Pidato Mendikbud untuk Hari Guru Nasional 2019. https://www.youtube.com/watch?v=k8A9QkwhW5A&ab_channel=KEMENDIKBUDRI
Khasawneh, O. M., Miqdadi, R. M., & Hijazi, A. Y. (2014). Implementing Pragmatism And John Deweys Educational Philosophy In Jordanian Public Schools. Journal of International Education Research (JIER), 10(1), 37–54.
Kurniasih, L. (1990). Indonesich Nederlandsce School (INS) Kayutanam, 1926-1942. Universitas Indonesia.
Mann, T. (2015). The Oxford guide to library research. Oxford University Press.
Marjanis, M. (2021). Relevansi Konsep Merdeka Belajar dengan Nilai-Nilai Filosofis Pendidikan Di SMA INS Kayu Tanam. JOEAI: Journal of Education and Instruction, 4(2), 419–426.
Marsidin, S. (2005). Ruang Pendidik INS Kayu Tanam: Relevansi Masa Kini dan Masa Depan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Meke, K. D. P., Astro, R. B., & Daud, M. H. (2022). Dampak Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 675–685.
Mulyasa, H. E. (2021). Menjadi guru penggerak merdeka belajar. Bumi Aksara.
Muzakki, H. (2021). Teori belajar konstruktivisme Ki Hajar Dewantara serta relevansinya dalam kurikulum 2013. Southeast Asian Journal of Islamic Education Management, 2(2), 261–282.
Pangestu, D. A., & Rochmat, S. (2021). Filosofi merdeka belajar berdasarkan perspektif pendiri bangsa. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(1), 78–92.
Pavlis, D., & Gkiosos, J. (2017). John Dewey, from philosophy of pragmatism to progressive education. Journal of Arts and Humanities, 6(9), 23–30.
PRAMESTI, S. P. (2021). KONSEP MERDEKA BELAJAR PERSPEKTIF KI HAJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA. UNISNU JEPARA.
Raharja, S. (2008). Penyelenggaraan Pendidikan lndonesia Nederlandche School (INS) Kayu Tanam dalam Perspektif Pendidikan Humanis-Religius. Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(4), 9–19.
Safitri W, L. M. (2001). Peranan Mohammad Sjafei dalam Memajukan Roeang Pendidik Indonesich Nederlandsce School (INS) Kayutanam, Sumatera Barat 1926-1942. Universitas Pendidikan Indonesia.
Santika, I. D., & Khoiriyah, B. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi dan Relevansi Visi Pedagogis Ki Hajar Dewantara dalam Mewujudkan Merdeka Belajar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(1), 4827–4832.
Sharma, S., Devi, R., & Kumari, J. (2018). Pragmatism in education. International Journal of Engineering Technology Science and Research, 5(1), 1549–1554.
Sholihah, D. A. (2021). Pendidikan Merdeka Dalam Perspektif Ki Hadjar Dewantara Dan Relevansinya Terhadap Merdeka Belajar Di Indonesia. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 12(2), 115–122.
Shusterman, R. (2016). Practicing philosophy: Pragmatism and the philosophical life. Routledge.
Sikandar, A. (2015). John Dewey and his philosophy of education. Journal of Education and Educational Development, 2(2).
Simpson, B. (2018). Pragmatism: A philosophy of practice. In The SAGE handbook of qualitative business and management research methods (pp. 54–68). Sage London, UK.
Sjafei, M. (1968). Dasar-Dasar Pendidikan INS Kayutanam. INS Kayutanam.
Smeyers, P. (2018). International handbook of philosophy of education. Springer.
Sopiansyah, D., Masruroh, S., Zaqiah, Q. Y., & Erihadiana, M. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1), 34–41.
Stuhr, J. J. (2015). Pragmatism, postmodernism, and the future of philosophy. Routledge.
Susilawati, N. (2021). Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme. Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(3), 203–219.
Syafwandi. (2001). Seni Rupa dalam Falsafah Pendidikan M. Sjafei dan Sejarah Pendidikan INS Kayutanam serta Relevansinya bagi Pendidikan di Masa Depan. Institut Pertanian Bogor.
Triwiyanto, T. (2015). Muhammad Syafei: Menjadi Manusia Merdeka Berpikir Harus, Manusia Priyayi Elit Jangan. Jurnal FIP UNM, 85–96.
Wati, L. A., & Asri, Z. (2021). Relevansi Pemikiran Pendidikan Mohammad Sjafei pada Pelaksanaan Pendidikan di INS Kayutanam (2006-2018). Jurnal Kronologi, 3(1), 156–163.
Witasari, R. (2022). Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara Dan Relevansinya Dengan Kebijakan Pendidikan Merdeka Belajar. Indonesian Journal of Elementary Education and Teaching Innovation, 1(1), 1–8.
Zed, M. (2012). Engku Mohammad Sjafe’i dan INS Kayutanam: Jejak Pemikiran Pendidikannya. Tingkap, 8(2), 173–188.
Downloads
Published
Issue
Section
Dimensions
Altmetrics
Statistics
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright Notice
All articles submitted by the author and published in the Jurnal Penelitaian Kebijakan Pendidikan are fully copyrighted by the publication of Jurnal Penelitaian Kebijakan Pendidikan under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) by technically filling out the copyright transfer agreement and sending it to the publisher
Note :
The author can include in separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of rich versions of journal publications (for example: posting them to an institutional repository or publishing them in a book), with the acknowledgment of their initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example: in an institutional repository or on their website) before and during the submission process because it can lead to productive exchanges, as well as earlier and more powerful citations of published works. (See Open Access Effects).