UPAYA MENGUATKAN LINK AND MATCH MELALUI PROGRAM SMK PUSAT KEUNGGULAN: STUDI KASUS SMKN 1 BANTUL

Authors

  • Adhis Tessa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
  • M. Alie Humaedi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

DOI:

https://doi.org/10.24832/jpkp.v16i2.751

Keywords:

dunia kerja, pendidikan berkelanjutan, job-education mismatch, link and match, SMKN 1 Bantul

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan fenomena job-education mismatch, khususnya di Kabupaten Bantul, dan mendalami proses keberhasilan sistem pendidikan SMKN 1 Bantul dalam menjawab persoalan dan memberikan solusinya. Selama ini job-education mismatch atau kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja masih menjadi tantangan dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi secara berkelanjutan. Banyaknya lulusan SMK yang bekerja namun tidak sesuai jurusan atau bidang studi menunjukkan akar permasalahan bukan terkait infrastruktur pendidikan, melainkan persoalan keselarasan kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri yang sering kali diabaikan. Penerapan sekolah kejuruan sebagai pusat keunggulan bagi SMK di berbagai tempat menjadi ikhtiar pemerintah mengatasi kesenjangan. Penelitian ini didasarkan pada penelitian kualitatif etnografi dengan fokus pada aspek-aspek terkait pengembangan kurikulum dan respons para civitas terkait penerapan sistem. Penelitian menyimpulkan bahwa sistem link and match yang dikembangkan SMKN 1 Bantul memberikan peluang besar bagi adanya solusi untuk job-education mismatch dan membangun kewirausahaan lulusan berdasarkan bidang studi kejuruan yang digelutinya.

References

Aini, Y. N., & Purba, Y. A. (2022). Analisis penyerapan tenaga kerja dan program link & match pada lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) program kelautan & perikanan. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 12(1), 23-37. DOI:http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v12i1.10339

Allen, J., & Van der Velden, R. (2001). Educational mismatches versus skill mismatches: effects on wages, job satisfaction, and on-the-job search. Oxford Economic Papers, 53(3), 434-452. DOI:https://doi. org/10.1093/oep/53.3.434

Andika, C.B. (2022). Banyak pekerja salah jurusan: apa yang harus diperbaiki di sistem pendidikan Indonesia? Theconversation. com. https://theconversation.com/ banyak-pekerja-salah-jurusan-apa- yang-harus-diperbaiki-di-sistem- pendidikan-indonesia-173662. Diakses pada 5 Maret 2023.

Béduwé, C., & Giret, J. F. (2011). Mismatch of vocational graduates: What penalty on French labour market?. Journal of Vocational Behavior, 78(1), 68-79. DOI:https://doi.org/10.1016/j. jvb.2010.09.003

BKK SMK Negeri 1 Bantul. (2023). Data tracer study SMK Negeri 1 Bantul 2021/2022 [dokumen].

Dardiri, A. (2012). Membangun citra pendidikan kejuruan: Manfaat dan implikasinya bagi perbaikan kualitas output dan outcome. Invotec, 8(1), 1 – 19. DOI:https://doi. org/10.17509/invotec.v8i1.6106

Digdowiseiso, K. (2020). The development of higher education in Indonesia. International Journal of Scientific & Technology Research, 9(2), 1381–1385.

Direktorat Pembinaan SMK. (2020). Panduan pelaksanaan teaching factory. Jakarta, Indonesia: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Duncan, G. J., & Hoffman, S. D. (1981). The incidence and wage effects of overeducation. Economics of Education Review, 1(1), 75–86. DOI:https://doi. org/10.1016/0272-7757(81)90028-5

Hasibuan, E., & Handayani, D. (2021). Pengaruh qualification mismatch terhadap upah tenaga kerja di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 29(1), 1-16. DOI:https://doi.org/10.14203/ JEP.29.1.2021.1-16

International Labour Organization. (2018). Measurement of qualifications and skills mismatches of persons in employment. Jenewa, Swiss: International Labour Office 20th International Conference of Labour Statisticians. ICLS/20/2018/ Room document 15.

International Labour Organization. (2020). Kurangnya keterampilan dan migrasi tenaga kerja pada bidang informasi dan teknologi komunikasi di Kanada, Tiongkok, Jerman, India, Indonesia, Singapura, dan Thailand. Proyek “Pekerjaan masa depan di TIK”. Laporan sintesis. Jakarta, Indonesia.

Kasih, A.P. (2022). Hanya 25% mahasiswa Indonesia yang bekerja sesuai jurusan kuliah. Kompas.com. ht t p s : //w w w.ko m p a s . c o m/e du/ read/2022/09/01/144623571/hanya- 25-persen-mahasiswa-indonesia-yang- bekerja-sesuai-jurusan-kuliah?page=all. Diakses pada 1 Maret 2023.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Indonesia. https://www.kemdikbud.go.id/main/ tentang-kemdikbud/rencana-strategis- renstra

Kiker, B. F., Santos, M. C., & De Oliveira, M.

M. (1997). Overeducation and undereducation: Evidence for Portugal. Economics of Education Review, 16(2). DOI: 10.1016/S0272- 7757(96)00040-4.

KoranTempo.(2023).Industriragukankompetensi lulusan SMK. https://koran.tempo.co/ read/nasional/480919/pengangguran- lulusan-smk-masih-tinggi. Diakses pada 5 Maret 2023.

Kusnandar, V. B. (2022). Nilai dan pertumbuhan PDB sektor jasa pendidikan (2010-2021). Databoks. https://databoks.katadata. co.id/datapublish/2022/03/08/sektor- jasa-pendidikan-hanya-tumbuh-011- pada-2021. Diakses 7 Maret 2023.

Kusumo, H. J. (2022). Mismatch pendidikan dan dunia kerja coba dipangkas. Harianjogja. https://ekbis.harianjogja. com/read/2022/08/16/502/1109018/ mismatch-pendidikan-dan-dunia-kerja- coba-dipangkas. Diakses pada 7 Maret 2023.

Mardiana, C. F. (2017). 63% orang Indonesia bekerja tak sesuai jurusan. Detik Finance News. https://finance.detik.com/berita- ekonomi-bisnis/d-3620313/63-orang- indonesia-bekerja-tak-sesuai-jurusan. Diakses 14 Januari 2023.

Merdeka.com. (2021). Sektor industri paling banyak buka lowongan kerja. https:// www.merdeka.com/uang/3-sektor- industri-paling-banyak-buka-lowongan- kerja.html. Diakses pada 7 Maret 2023.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2018). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. (Fourth Ed). SAGE Publication. Ltd.

Mincer, J. (1974). Schooling, experience and earnings. New York, Amerika Serikat: National Bureau of Economic Research,

http://www.nber.org/books/just75-1.

Montt, G. (2017). Field-of-study mismatch and overqualification: Labour market correlates and their wage penalty. IZA Journal of Labor Economics, 6(2), 1-20. DOI: 10.1186/s40172- 016-0052-x.

Muhson, A., Wahyuni, D., Supriyanto, S., & Mulyani, E. (2012). Analisis relevansi lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja. Jurnal Economia, 8(1), 42–52. DOI: 10.21831/economia.v8i1.800.

Ngadi. (2014). The relevance of vocational education on labor market in Salatiga. Jurnal Kependudukan Indonesia, 9(1). DOI: https://doi.org/10.14203/jki. v9i1.11.

Oey-Gardiner, M., Rahayu, S.I., Abdullah, M.A., Effendi, S., Darma, Y., Dartanto, T., & Aruan, C.D. (2017). Era disrupsi: Peluang dan tantangan pendidikan tinggi Indonesia. Jakarta, Indonesia: Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Prayudhani, O. (2020). Peta ketidaksesuaian kualifikasi sektoral di Indonesia. Jurnal Ketenagakerjaan, 15(2). ISSN : 1907 –

Puspasari, S. (2019). Educational mismatch dan pengaruhnya terhadap pendapatan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Konferensi nasional ilmu administrasi. https://jia.stialanbandung. ac.id/conference/index.php/knia/ article/viewFile/152/pdf.

Robst, J. (2006). Education and job match: The Relatedness of College Major and Work. Economic of Education Review, 26(4), 397-407. DOI:10.1016/j.econedurev.2006.08.003.

Rosyid, M. (2017). Model pendidikan peredam pemikiran dan gerakan radikal belajar dari Kudus. QUALITY, 5(1), 104–136. DOI: 10.21043/quality.v5i1.2564.

Safuan, S., & Nazara, S. (2005). Identifikasi fenomena ‘Overeducation’ di pasar kerja di Indonesia? Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 6(1), 79–92. DOI:https://doi.org/10.21002/jepi. v6i1.152.

Sen, A.K. (2004). A more human theory of development. Asia Society. https:// asiasociety.org/amartya-sen-more- human-theory-development. Diakses 17 Maret 2023.

Sen, A.K. (2001). Development as Freedom. Oxford, Inggris: Oxford University Press.

Soesilowati, E.S., & Dwiastuti, I. (2009). Link and match dunia pendidikan dan industri dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja dan industri. Jakarta, Indonesia: Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Somers, M. A., Cabus, S. J., Groot, W., & Van den Brink, H. M. (2019). Horizontal mismatch between employment and field of education: Evidence from a systematic literature review. Journal of Economic Surveys, 33(2), 567–603. DOI:https://doi. org/10.1111/joes.12271.

Tran, T.Q., Pham, H.H., Vo, H.T., Luu, H.T., & Nguyen, H.M. (2019) Local governance, education and occupation-education mismatch: Heterogeneous effects on wagesina lower middle incomeeconomy. International Journal of Educational Development, 71. DOI: https://doi. org/10.1016/j.ijedudev.2019.102101.

Zhu, R. (2012). The impact of major–job mismatch on college graduates’ early career earnings: Evidence from China. Education Economics, 22(5), 511-528. DOI:https://doi.org/10.1080/09645292.2012.659009.

Downloads

Published

2024-05-06

Issue

Section

Articles

How to Cite

Adhis Tessa, & M. Alie Humaedi. (2024). UPAYA MENGUATKAN LINK AND MATCH MELALUI PROGRAM SMK PUSAT KEUNGGULAN: STUDI KASUS SMKN 1 BANTUL. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan, 16(2). https://doi.org/10.24832/jpkp.v16i2.751